Sabtu, 23 Juni 2012

Sifat Independen HMI


Sesuai dengan isi Tafsir Independensi HMI, Watak independen HMI adalah sifat organisasi yang secara etis merupakan karakter dan kepribadian kader HMI. Implementasinya harus terwujud di dalam bentuk pola pikir dan pola laku setiap kader HMI baik dalam dinamika dirinya sebagai kader HMI maupun dalam melaksanakan "Hakekat dan Mission" organisasi HMI dalam kiprah hidup berorganisasi bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Watak independen HMI yang tercermin secara etis dalam pola pikir pola sikap dan pola laku setiap kader HMI akan membentuk "Independensi etis HMI", sementara watak independen HMI yang teraktualisasi secara organisatoris di dalam kiprah organisasi HMI akan membentuk "Independensi organisatoris HMI".
Independensi secara etis, yaitu sikap secara pribadi yang harus dilakukan berpijak pasa kebenaran. Kebenaran adalah sesuatu yang sifatnya relatif. Masing-masing kita akan berbeda menafsirkan sebuah kebenaran. Benar menurut seseorang belum tentu benar menurut orang lain. Manusia adalah makluk yang terbatas tidak luput dari kesalahan dan cenderung khilaf. Maka kebenaran mutlak hanya ada pada Tuhan. Independensi secara etis pada hakikatnya merupakan sifat yang sesuai dengan fitrah kemanusiaan. Pelaksanaannya berarti pengaktualisasian dinamika berpikir, berperilaku, dan bersikap baik hablumminallah maupun dalam hablumminannas hanya tunduk dan patuh dengan kebenaran. Pilihan terakhir untuk menentukan suatu kebenaran adalah menanyakan pada hati nurani.Tuhan sudah memberikan hati nurani yang di dalamnya hati nurani nilai-nilai kemanusiaan.
Independensi secara organisatoris, bahwa secara organisatoris HMI juga harus independen kepada kepentingan tertentu. Tidak mencoba menjual organisasi. Untuk meminimalisir semua itu dari awal harus ada upaya untuk melepaskan dari segala ketergantungan. Baik kepada pemerintah maupun kelompok-kelompok lainnya. HMI harus mampu berdiri dan mandiri, mampu menghidupkan dirinya sendiri sehingga tidak lagi ada rasa ragu dalam bertindak. Independensi ini teraktualisasi secara organisasi dalam kiprah dinamika HMI baik dalam kehidupan intern organisasi maupun dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Independensi sebagai watak dari anggota HMI merupakan ciri khas dan karakter wajib yang harus dimiliki oleh setiap kader. Tanpa sifatnya yang asli, maka sedikit demi sedikit perjuangan yang dilakukan oleh kader-kader selama ini akan mudah untuk membelok terhadap kepentingan-kepentingan yang sifatnya hanya memnginginkan keuntungan saja, bukan kemanfaatan.
Kemandirian sangat diperlukan agar HMI bisa independen. Contoh sederhananya, selama HMI tidak mampu mandiri dari segi keuangan maka HMI selamanya tidak akan pernah independen dalam bersikap. Kalau tidak mandiri, kader hanya bisa tergantung dengan pihak lain.
Kalau tergantung dengan pihak lain,,,, bagimana bisa kritis???

Ana Diana Solich yakin usaha sampai

2 komentar: