
Kelahiran bioinformatika modern tak lepas dari perkembangan
bioteknologi di era tahun 70-an, dimana seorang ilmuwan AS melakukan inovasi
dalam mengembangkan teknologi DNA rekombinan. Berkat penemuan ini lahirlah
perusahaan bioteknologi pertama di dunia, yaitu Genentech di AS, yang kemudian
memproduksi protein hormone insulin dalam bakteri, yang dibutuhkan penderita
diabetes. Selama ini insulin hanya bisa didapatkan dalam jumlah sangat terbatas
dari organ pankreas sapi.
Bioinformatika, sesuai dengan asal katanya yaitu "bio" dan
"informatika", adalah gabungan antara ilmu biologi dan ilmu teknik
informasi (TI). Pada umumnya, Bioinformatika didefenisikan sebagai aplikasi
dari alat komputasi dan analisa untuk menangkap dan menginterpretasikan data‐data biologi. Ilmu ini merupakan ilmu baru yang yang merangkup
berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu komputer, matematika dan fisika, biologi,
dan ilmu kedokteran, dimana kesemuanya saling menunjang dan saling bermanfaat
satu sama lainnya. Ilmu bioinformatika lahir atas insiatif para ahli ilmu
komputer berdasarkan artificial
intelligence. Mereka berpikir bahwa semua gejala yang ada dialam ini bisa
dibuat secara artificial melalui simulasi dari gejala‐gejala tersebut. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan data‐data yang yang menjadi kunci penentu tindak‐tanduk gejala alam tersebut, yaitu gen yang meliputi DNA atau RNA.
Bioinformatika ini penting untuk manajemen data‐data dari
dunia biologi dan kedokteran modern. Perangkat utama bioinformatika adalah
program software dan didukung oleh kesediaan internet.
Kebutuhan untuk mengumpulkan,
menyimpan dan menganalisa data-data biologis dari database DNA, RNA maupun
protein inilah yang semakin memacu perkembangan kajian bioinformatika, bahkan
dari urutan DNA maupun asam amino yang ada, dapat diprediksikan peran
proteinnya, tingkat aktivitas dan mekanisme kerjanya menggunakan berbagai jenis
perangkat lunak yang tersedi. Selain itu, dengan bioinformatik perancangan primer
untuk mendeteksi keberadaan suatu gen dari spesies tertentu dapat dilakukan.
Bioinformatika
adalah organisasi dan analisis komplek data yang dihasilkan dari analisa
molekuler dan teknik biokimia, disamping itu bioinformatika merupakan teknologi
untuk koleksi, peyimpanan analisis, interprestasi, pelepasan dan aplikasi untuk
informasi biologi. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan data yang masuk
dengan ribuan data lain yang tersedia di dalam pangkalan data. Suatu urutan DNA
ataupun asam amino dari hasil sekuensing dapat diketahui kemiripannya dengan
urutan yang tersimpan dalam data base melalui teknik bioinformatik. Bahkan dari
urutan DNA maupun asam amino yang ada, dapat diprediksikan peran proteinnya,
tingkat aktivitas dan mekanisme kerjanya menggunakan berbagai jenis perangkat
lunak yang tersedia. Selain itu, dengan bioinformatik perancang primer untuk
mendeteksi keberadaan suatu gen dari spesies tertentu dapat dilakukan
(Nuswantara, 2000).
Bioinformatika
juga menerjemahkan penemuan ke klinik dengan menyebarkan penemuan melalui
curated, database dicari seperti Pharm GKB, dbGaP, PacDB dan FDAAERS. Sebuah hambatan utama bagi database ini
adalah kurasi manual data. Secara biologis dan secara medis fokus pada teks
penambahan algoritma yang dapat mempercepat koleksi data terstruktur, seperti
metode yang menggunakan sintaks kalimat dan pengolahan bahasa alami untuk
mendapatkan obat-gen dan gen-gen interaksi dari literatur ilmiah. Database dan
metode ini perlu dikembangkan dan digunakan dengan hati-hati. Semua
sumber-sumber data yang rentan terhadap kesalahan dan sehingga validasi data
sangat penting, terutama sebelum informasi tersebut diterapkan di klinik
(Fernald et al, 2011).
Beberapa
contoh kegunaan Bioinformatika :
1. Bioinformatika dalam Bidang Klinis
Aplikasi
Informatika ini berbentuk data-data mengenai informasi klinis dari seorang
pasien seperti data analisa diagnosa laboratorium, hasil konsultasi dan saran,
foto rontgen, ukuran detak jantung, dan lain lain.
2.
Bioinformatika untuk Identifikasi Agent Penyakit Baru
Aplikasi ini digunakan untuk mendeteksi kemungkinan penyakit baru yang
akan muncul baik melalui virus ataupun media yang lainnya.
3.
Bioinformatika untuk Diagnosa Penyakit Baru
Aplikasi ini digunakan untuk mendiagnosa penyakit
apa yang diderita oleh pasien dan untuk mengetahui obat apa yang tepat dan
perawatan yang akan diberikan kepada pasien.
4. Bioinformatika untuk Penemuan Obat
Aplikasi ini
digunakan untuk menemukan terobosan pada obat dengan kombinasi berbagai macam
senyawa seperti enzim, asam amino dan lain-lain.
Praktikum kali ini yaitu menggunakan program
online BLAST dan NEBcutter untuk analisis urutan basa DNA. BLAST (Basic Local Alignment Search Tool) merupakan suatu alat pencari
yang dapat menyesuaikan dan mencari sekuen yang mirip dengan sekuen meragukan
yang kita miliki melalui perbandingan sekuen melalui GenBank DNA database dalam
waktu singkat. Ada 5 program utama dalam BLAST, yaitu:
1.
Nucleotide blast (blastn): membandingkan suatu sekuen
nukleotida yang kita miliki dengan database sekuen nukleotida.
2.
Protein blast (blastp): membandingkan suatu sekuen asam
amino yang kita miliki dengan database sekuen protein.
3.
Blastx: membandingkan produk translasi konsep 6-frame
sebuah sekuen nukleotida (translated nucleotide) yang kita miliki dengan
database sekuen protein.
4.
Tblastn: membandingkan suatu sekuen protein yang kita
miliki dengan database sekuen nukleotida yang secara dinamis ditranslasi pada
semua pembacaan 6 frame.
5.
Tblastx: membandingkan suatu translasi 6 frame dari
nukleotida.
NEBcutter adalah sebuah alat untuk menentukan enzim
restriksi yang memotong urutan DNA tertentu; urutan dapat diberikan oleh
pengguna sebagai file teks, file FASTA, atau nomor GenBank. GenBank basis data sekuens adalah akses
terbuka, beranotasi koleksi semua yang tersedia secara umum nukleotida urutan
dan mereka protein terjemahan. Database ini diproduksi dan dipelihara oleh National Center for Biotechnology
Information (NCBI) sebagai bagian dari International
Nukleotida Sequence Database Kolaborasi (INSDC). The National Center for Biotechnologi Information merupakan bagian
dari National Institute of Health di
Amerika Serikat. GenBank dan kolaborator yang menerima urutan diproduksi di
laboratorium di seluruh dunia dari lebih dari 100.000 organisme yang berbeda.
GenBank terus tumbuh pada tingkat eksponensial, dua kali lipat setiap 18 bulan.
Release 155, diproduksi pada bulan
Agustus 2006, berisi lebih dari 65 miliar basa nukleotida di lebih dari 61 juta
urutan. GenBank dibangun oleh pengajuan langsung dari laboratorium individu,
maupun dari kiriman curah dari pusat sequencing
skala besar.
Penyejajaran sekuens (sequence alignment) adalah proses penyusunan/pengaturan dua atau
lebih sekuens sehingga persamaan sekuens-sekuens tersebut tampak nyata. Hasil
dari proses tersebut juga disebut sebagai sequence
alignment atau alignment saja. Baris sekuens dalam suatu alignment diberi
sisipan (umumnya dengan tanda "–") sedemikian rupa sehingga
kolom-kolomnya memuat karakter yang identik atau sama di antara sekuens-sekuens
tersebut. Berikut adalah contoh alignment DNA dari dua sekuens pendek DNA yang
berbeda, "ccatcaac" dan "caatgggcaac" (tanda "|"
menunjukkan kecocokan atau match di antara kedua sekuens).
ccat---caac
| ||
||||
caatgggcaac
Sequence
alignment merupakan metode dasar dalam analisis sekuens. Metode ini
digunakan untuk mempelajari evolusi sekuens-sekuens dari leluhur yang sama (common ancestor). Ketidakcocokan
(mismatch) dalam alignment diasosiasikan dengan proses mutasi, sedangkan
kesenjangan (gap, tanda "–") diasosiasikan dengan proses
insersi atau delesi. Sequence alignment memberikan hipotesis atas proses evolusi yang terjadi dalam
sekuens-sekuens tersebut. Misalnya, kedua sekuens dalam contoh alignment
di atas bisa jadi berevolusi dari sekuens yang sama "ccatgggcaac".
Dalam kaitannya dengan hal ini, alignment juga dapat menunjukkan
posisi-posisi yang dipertahankan (conserved) selama evolusi dalam
sekuens-sekuens protein,
yang menunjukkan bahwa posisi-posisi tersebut bisa jadi penting bagi struktur
atau fungsi protein tersebut (Rega, 2011).
Selain
itu, sequence alignment juga digunakan untuk mencari sekuens yang mirip
atau sama dalam basis data sekuens. BLAST adalah salah satu metode alignment yang sering digunakan
dalam penelusuran basis data sekuens. BLAST menggunakan algoritma heuristik dalam penyusunan
alignment. Beberapa metode alignment lain yang merupakan
pendahulu BLAST adalah metode "Needleman-Wunsch" dan
"Smith-Waterman". Metode Needleman-Wunsch digunakan untuk menyusun alignment global di antara dua atau lebih sekuens, yaitu alignment
atas keseluruhan panjang sekuens tersebut. Metode Smith-Waterman menghasilkan alignment lokal, yaitu alignment atas bagian-bagian dalam sekuens. Kedua
metode tersebut menerapkan pemrograman dinamik (dynamic
programming) dan hanya efektif untuk alignment dua sekuens (pairwise alignment).
Fungsi-fungsi
software yang digunakan sebagai berikut :
1.
BLAST (Basic Local Alignment Search Tool) berfungsi
mencari program database urutan biologis. Program ini menggunakan algoritma
BLAST untuk membandingkan antara DNA sekuens protein untuk query database.
2.
NEBcutter merupakan program untuk memetakan situs
restriksi. Sekuen DNA dapat dimasukkan dengan beberapa cara: (1) Upload dari
file yang sudah ada, (2) Memasukkan Accession Number jika input berasal dari
data GenBank, (3) Memasukkan sekuen DNA ke kotak yang disediakan, atau (4)
Memilih sekuen standar yang ada di database NEBCutter. Kemudian dapat diatur
beberapa parameter jika ada yang perlu diubah, dan hasilnya akan tampil.
Program
online lain yang dapat digunakan dalam analisis urutan basa DNA adalah PRIMER3.
PRIMER3 merupakan program untuk perancangan primer. Primer berfungsi sebagai
penginisiasi reaksi polimerisasi DNA secara in vitro, karena tanpa primer,
reaksi polimerisasi DNA tidak akan terjadi meskipun enzim dan komponen lainnya
sudah tersedia. Selain itu primer juga berfungsi untuk membatasi daerah mana
yang akan diamplifikasi pada reaksi PCR. Tahap-tahap dalam merancang primer
denagn mentukan tujuan, menyiapkan sekuens referensi, dan bisa di desain dengan
batuan software. Perancangan primer menggunakan software PRIMER 3 dengan
memeprhatikan parameter untuk masing-masing primer sebagai berikut.
1. Panjang Primer
Secara umum disepakati bahwa panjang primer PCR yang optimal adalah 18-22
bp. Panjang ini cukup panjang untuk mencapai spesifisitas yang cukup, dan cukup
pendek bagi primer untuk terikat dengan mudah pada DNA template pada suhu annealing-nya.
2. Suhu Leleh Primer
Suhu leleh atau melting temperature (Tm) adalah temperatur dimana
setengah dari duplex DNA akan terpisah menjadi utas tunggal dan Tm juga
mengindikasikan stabilitas duplex. Hasil terbaik biasanya diperoleh jika primer
memiliki Tm 52-58 °C. Primer dengan nilai Tm di atas 65 °C memiliki
kecenderungan untuk terjadinya annealing sekunder. Nilai Tm bisa diindikasikan
dari GC content dan dapat dihitung secara akurat menggunakan rumus-rumus
tertentu.
3. Suhu
Annealing Primer (Ta)
Nilai
Temperatur Leleh (Tm) merupakan estimasi stabilitas hibrid DNA-DNA dan penting
untuk menentukan suhu annealing. Jika Ta terlalu tinggi maka akan menyebabkan
hibridisasi primer-template yang kurang baik sehingga yield produk PCR
pun akan rendah. Sebaliknya jika Ta terlalu rendah maka bisa menyebabkan
banyaknya produk-produk non-spesifik karena akan terjadi banyak mismatch yang
menurunkan spesifisitas PCR.
Clustal
juga merupakan program bioinformatika untuk alignment multipel (multiple
alignment), yaitu alignment beberapa sekuens sekaligus. Dua varian utama
Clustal adalah ClustalW dan ClustalX. Metode lain yang dapat diterapkan untuk
alignment sekuens adalah metode yang berhubungan dengan Hidden Markov Model
("Model Markov Tersembunyi", HMM). HMM merupakan model statistika
yang mulanya digunakan dalam ilmu komputer untuk mengenali pembicaraan manusia
(speech recognition). Selain digunakan untuk alignment, HMM juga digunakan
dalam metode-metode analisis sekuens lainnya, seperti prediksi daerah pengkode
protein dalam genom dan prediksi struktur sekunder protein.
Enzim
restriksi endonuklease mampu melakukan pemotongan pada sekuen yang mirip tetapi
tidak identik dengan daerah spesifik pemotongannya. Hilangnya fidelity atau
meningkatnya pemotongan pada daerah yang mirip dengan daerah pengenalan resmi
(canonical). Enzim restriksi umum dikenal dengan istilah Star Activity, yaitu
perubahan pengenalan pada spesifitas enzim restriksi endonuklease yang
diperantarai oleh pembelahan DNA yang terjadi akibat perlakuan pada kondisi
yang sangat berbeda dari kondisi optimum enzim bekerja. Biasanya hasil yang
didapat adalah pemotongan pada sisi pengenalan selain sisi pengenalan spesifik,
atau terkadang kehilangan spesifitasnya sama sekali. Dengan meningkatnya star
activity maka umumnya akan menurunkan aktivitas pemotongan pada daerah resmi.
Misalkan untuk EcoR I, perbedaan laju antara daerah resmi dengan daerah star
mendekati nol bersama dengan meningkatnya konsentrasi etilen glikol lebih dari
4M dan pada EcoR V, perbedaan laju turun menjadi hanya enam kali ketika Mg++
digantikan dengan Mn++.
Beberapa
jenis enzim restriksi endonuklease mempunyai sifat star activity, diantaranya: Apo I, Ase I, BamH I, BssH II, EcoR I,
EcoR V, Hind III, Hinf I, Pst I, Pvu II, Sal I, Sca I, Taq I, Xmn I, dll. Cara
perubahan spesifitas enzim tergantung dari enzim itu sendiri dan juga kondisi
yang akan memicu terjadinya star activity.
Tipe perubahan spesifitas yang paling sering dijumpai adalah substitusi basa
tunggal, pemotongan dari basa terluar pada sekuen pengenalan, dan torehan (nicking) pada untai tunggal. Menunjukan
bahwa pada kondisi pH yang dinaikkan dan daya ionic yang rendah, EcoR I akan
memotong sekuen N/AATTN, sedangkan pada penelitian yang dilakukan Gardner
menunjukan bahwa EcoR I* (EcoR I star
activity) memotong pada sisi mana saja yang berbeda dari sekuen pengenalan
yang resmi (canonical sequences)
dengan cara subtitusi basa tunggal, subtitusi ini tidak terjadi pada (A)
menjadi (T) atau (T) menjadi (A), perubahan ini terjadi pada bagian sentral
dari sekuen tetranukleotida (AATT).
Contoh enzim retriksi salah satunya adalah enzim AlwI yang merupakan enzim jenis tipe II yang umum,
biasanya digolongkan sebagai tipe IIs seperti FokI. Enzim ini memotong di luar
situs pengenalan, berukuran sedang, 400-650 asam amino, dan memiliki 2 domain
khusus. Domain pertama untuk berikatan dengan DNA, sedangkan domain yang
satunya untuk memotong DNA.
Kelebihan dan kekurangan
Bioteknologi modern antara lain:
õ perbaikan sifat genetik dapat dilakukan secara sangat terarah
õ dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik
õ dapat memeperpendek jangka waktu pengembangan galur tanaman
baru
õ relatif mahal dan memerlukan kecanggihan teknologi
õ pengaruh jangka panjang belum diketahui
by. Ana Diana Solich - yakin usaha sampai
Referensi :
- Attwood, T.K., dan D.J. Parry-Smith. 1999. Introduction to Bioinformatics. Harlow: Pearson Education. ISBN 0-582-32788-1
- Krane, D.E., dan M.L. Raymer. 2003. Fundamental Concepts of Bioinformatics. San Francisco: Benjamin Cummings. ISBN 0-8053-4633-3
- Mount, D.W. 2001. Bioinformatics: Sequence and Genome Analysis. Cold Spring Harbor: Cold Spring Harbor Laboratory Press. ISBN 0-87969-608-7
- dan dari berbagai sumber.
Selamat sore, nama saya Nugi, ssaat ini tengah melakukan penelitian mengenai keragaman genetik dan analisis filogenetik, kalau boleh saya ingin bertanya:
BalasHapusjika kita mempunyai sekuen DNA dari daerah mitokondria DNA dan akan mengggunakannya dalam analisis filogenetik, apakah outgrupnya (dari species atau subspesies lain) harus menggunakan sekuen yang diperoleh dari jenis primer yang sama? bagaimana jika outgrup diperoleh dari NCBI?
terima kasih atas perhatiannya
salam