Rabu, 05 September 2012

KATA YANG BUGIL

*jadda Bambang Priyadi

Namun, aku penyair
Adakah beda bilamana dan bagaimana
penyair,,, kata,, kata yang menggila
atau kita dalam kata..
atau bahkan seperti dan separah sajak ku
yang telah usang ditelan rayap
dengan Kita Hanya Kata menjadi judulnya,,
sajak untuk Nayaka..Dulu..

Kata yang bugil
Kita yang menggigil,,
Pada pucuk daun cemara
yang anginnya berkesiur
Tanpa kata..dan rupa..
Telah kehabisan ruang katanya
dalam ruang tamunya

Masih ku ingin bait puisimu
dan hanya untuk ku

Pada siang yang merangkak
dan matahari yang telah bengkak

Dan bila tintamu tercecer,
hangdam telah patah,
kuas dan warna telah kering,
kertas pun tak kalah usang,
Adakah mereka untukku,,?
Adakah kata yang tersisa
dan kembali bermula

Aku ingin intim lagi
dengan bait-baitmu, di kala aku sengaja pergi

Ana Diana Solich
-yakin usaha sampai-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar