*jadda Bambang Priyadi
Namun, aku penyair
Adakah
beda bilamana dan bagaimana
penyair,,,
kata,, kata yang menggila
atau
kita dalam kata..
atau
bahkan seperti dan separah sajak ku
yang
telah usang ditelan rayap
dengan
Kita Hanya Kata menjadi judulnya,,
sajak
untuk Nayaka..Dulu..
Kata
yang bugil
Kita
yang menggigil,,
Pada
pucuk daun cemara
yang
anginnya berkesiur
Tanpa
kata..dan rupa..
Telah
kehabisan ruang katanya
dalam
ruang tamunya
Masih
ku ingin bait puisimu
dan
hanya untuk ku
Pada
siang yang merangkak
dan
matahari yang telah bengkak
Dan
bila tintamu tercecer,
hangdam
telah patah,
kuas
dan warna telah kering,
kertas
pun tak kalah usang,
Adakah
mereka untukku,,?
Adakah
kata yang tersisa
dan
kembali bermula
Aku
ingin intim lagi
dengan
bait-baitmu, di kala aku sengaja pergi
Ana Diana Solich
-yakin usaha sampai-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar